SALAM PAPUA (TIMIKA)- Kabupaten Mimika akan genap berusia 28 tahun pada 2024 dan pembangunan di segala bidang terus digencarkan dan ditingkatkan baik pembangunan fisik, maupun pembangunan nonfisik. Dan pada HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun 2024 ini yang mengambil tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju” Kabupaten Mimika terus berbenah dan pembangunan di segala bidang terus digalakkan, yang kini sudah menjadi bagian dari Provinsi Papua Tengah.

Begitu orang dari luar Timika menginjakkan kaki di Bandara Baru Mozes Kilangin Tanah Amungsa-Bumi Kamoro, pasti terheran-heran. Bandara baru yang dibangun dengan megah, bersih dan ramai telah menjadikan Mimika sebagai kota persinggahan antar provinsi dan kabupaten di Papua. Rute pesawat kini semakin bertambah dari dan keluar Timika. Berbagai maskapai, setiap harinya pergi dan datang di Timika. Bukankah ini karena pembangunan di Mimika semakin maju dan terus berbenah? Jalan hotmix dengan dua lajur bisa kita nikmati, dan sektor usaha juga terus memberikan layanan kepada masyarakat Mimika.

Pemerintah Kabupaten Mimika bersama DPRD dan seluruh stakeholder bahu membahu membangun Kabupaten Mimika mulai dari kota sampai ke pedesaan, daerah pegunungan sampai pesisir pantai. Potensi sumber daya alam yang begitu besar di Mimika, mulai dari hasil tambang PT Freeport Indonesia sebagai salah satu penyumbang pendapatan asli daerah terbesar, sumber daya laut, sumber daya hutan dan sektor-sektor perekonomian lain tidak mau kalah untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan Kabupaten Mimika yang beribu kota Timika ini.

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Mimika dalam 3 tahun terakhir meningkat signifikan. Kalau pada Tahun 2022 sebesar Rp 4,4 triliun, APBD Mimika Tahun 2023 naik drastis menjadi Rp 7,2 triliun dan pada tahun 2024 naik lagi menjadi Rp 7,5 triliun.

Banyak potensi sumber daya alam yang belum digarap maksimal seperti sektor perikanan laut dan darat, kehutanan dan sektor-sektor lain, sehingga pendapatan daerah bakal terus meningkat. Juga sektor perpajakan yang harus terus digarap, sehingga pembangunan di Mimika terus maju dan menjadikan Kota Timika sebagai smart city bukan lagi menjadi sebuah harapan namun menjadi kenyataan.

Pada HUT RI ke-79 ini, Mimika terus bergerak pada semua sektor. Di sektor infrastruktur, Pemkab Mimika bersama DPRD dan pihak swasta terus menggeber Pembangunan. Lihat saja, gedung-gedung pemerintahan berdiri megah. Seperti Gedung Sentra Pemerintahan Mimika di Kelurahan Karang Senang, SP 3, Gedung Bapenda Mimika, Disdukcapil, Gedung Bappeda dan fasilitas gedung pemerintah lainnya. Demikian juga dengan gedung instansi vertikal lainnya yang tidak kalah megah. Lihat saja Kantor KPU Kabupaten Mimika di Jalan Hasanuddin, Kantor KPP Pratama Timika, Badan Pusat Statistik serta Kantor Pelayanan Pajak Timika, terus bersinergi memacu agar Mimika terus bangkit.

Juga ada Rumah Sakit Umum Daerah Mimika (RSUD) yang sudah meraih Akreditasi Paripurna dan telah menjadi rumah sakit rujukan di Kawasan Pegunungan Tengah Papua. Semua fasilitas terus di-upgrade, demikian juga kompetensi dan jumlah tenaga medis dan paramedis yang terus ditingkatkan. Peralatan medis dengan teknologi terkini juga terus dipasang dan digunakan, sehingga pelayanan kesehatan semakin berkualitas. Bahkan ruang tunggu di RSUD Mimika sangat mewah karena dilengkapi dengan mebeleur mewah berupa sofa pada semua poli. Bahkan kini, berbagai fasilitas tambahan lainnya terus ditingkatkan.

Di kawasan pegunungan ada Rumah Sakit Waa Banti, Distrik Tembagapura hasil kolaborasi Pemkab Mimika dan PT Freeport Indonesia. Dan juga Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) yang dikelola oleh Yayasan Caritas Timika Papua binaan YPMAK.

Yang tidak kalah penting juga adalah fasilitas dan akreditasi pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terus dibangun, sehingga pelayanan kesehatan pada pelayanan terdepan semakin memuaskan hati para warga yang membutuhkan pelayanan, sehingga tidak harus ke RSUD Mimika atau ke RSMM jika tidak butuh penanganan medis lanjutan.

Lihat juga Bandara Baru Mozes Kilangin Timika, menjadi salah satu bandara termegah di Papua. Terminal kedatangan dan keberangkatan dibangun megah dengan ciri khas Kabupaten Mimika. Beragam jenis pesawat kini bisa mendarat dengan aman, sehingga akses transportasi dari dan keluar Mimika semakin lancar, cepat dan didukung fasilitas bandara yang uptodate.

Di sektor pendidikan, Mimika juga tidak mau kalah. Sekolah-sekolah negeri dan Sentra Pendidikan Mimika terus dibangun dengan fasilitas yang semakin baik, didukung tenaga guru yang professional dan tenaga pendukung yang kompeten di bidangnya. Bahkan saat ini, seluruh sekolah negeri menggratiskan biaya pendidikan bagi para siswanya, dan ini membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas generasi muda penerus Kabupaten Mimika agar mendapatkan pendidikan yang baik dan layak, sehingga anak-anak tidak perlu bersekolah ke luar daerah.

Sektor swasta juga tidak mau kalah dalam sektor pendidikan. Ada Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) yang dikelola oleh Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) yang menampung anak-anak Papua 2 suku Amungme dan Kamoro serta 5 suku kekerabatan yang jumlahnya sudah ribuan.

Ada Sekolah Kristen Kalam Kudus, Sekolah Shining Stars, Sekolah Permata Papua, Yapis, YPJ Kuala Kencana dan YPJ Tembagapura, Cordoba, dan masih banyak sekolah swasta lain yang tidak kalah kualitasnya, dengan satu tujuan agar anak-anak Mimika bisa mendapatkan akses pendidikan terbaik sehingga usia sekolah semakin pintar dan berpendidikan dan siap jadi generasi penerus Mimika di masa depan.

Di sektor perekonomian, Pemkab Mimika juga terus berusaha agar daya beli masyarakat terus meningkat. Salah satunya dengan terus menaikkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Mimika yang saat ini berada pada angka Rp Rp 4.512.077. Demikian juga 9 kebutuhan pokok masyarakat dapat dengan mudah diperoleh sesuai dengan kebutuhan karena transportasi barang dari laut dan udara semakin baik. Sektor Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) terus dibina baik oleh Pemda Mimika maupun sektor swasta.

Di pelabuhan laut juga, Pemerintah terus memperbaiki fasilitas layanan meski belum sempurna sehingga moda transportasi laut antar pulau makin meningkat. Kalau beberapa tahun lalu akses ke pelabuhan belum memadai, kini jalan hotmix terbentang sehingga durasi waktu dari dan ke pelabuhan semakin cepat. Dengan demikian, sektor perekonomian berupa arus barang masuk dan keluar tidak dapat dibendung, dan itu menyebabkan harga barang semakin terjangkau demikian juga dari sisi ketersediaan selalu ada.

Sektor perbankan juga tidak mau kalah, memberikan kemudahan kredit bagi para pelaku usaha mulai dari sektor kecil hingga yang berskala kecil.

Pasar Sentral Timika di Jalan Hasanuddin terus dibenahi sehingga transaksi jual beli masyarakat makin meningkat. Sentra-sentra kuliner juga terus berkembang. Hal itu tentu didukung juga dengan infrastruktur jalan yang semakin bagus dan aman, mulai dari jalan besar hingga lorong-lorong. Demikian juga dengan penerangan jalan, meski masih harus terus dibenahi, agar semua lorong bisa tersinari lampu terutama pada waktu malam.

Infrastruktur hotel dan restoran serta café sudah tidak usah diceritakan lagi. Di semua sudut Kota Timika kini sudah tersedia makanan dan minuman baik di warung, rumah makan atau restoran sehingga masyarakat bisa memilih sesuai kemampuan bayar. Hotel juga terus tumbuh mulai dari kelas biasa hingga yang berbintang sehingga orang yang datang dari luar Timika atau orang lokal sendiri bisa mendapatkan hiburan dengan menginap atau sekedar menikmati fasilitas yang lain.

Di sektor olahraga, pasca PON XX 2020, beberapa venue cabang olahraga kini sudah diserahkan ke Pemda Mimika, sehingga pembinaan para atlet sejak usia dini dapat dibina agar mampu mengharumkan nama Mimika dan Papua Tengah ke kancah olah raga nasional bahkan internasional. Ada stadion futsal, Stadion Sepak Bola Wania Imipi, Gedung Biliar dan fasilitas Mimika Sport Complex yang dibangun PT Freeport Indonesia di Jalan Poros SP 2-SP-5 Timika. Di sana ada puluhan pesepak bola bertalenta sedang dibina di Papua Football Academy milik PT Freeport Indonesia. Ada juga lintasan atletik dan gedung basket serta bulu tangkis dengan fasilitas lainnya.

Pada HUT RI ke-79 ini, Sektor Pertanian yang dimotori Dinas Pertanian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya terus melakukan diversifikasi (perluasan) dan intensifikasi daerah pertanian. Seperti penambahan area pertanian, penyediaan bibit, pupuk dan sarana prasarana pertanian lain. Sektor peternakan juga terus maju, bahkan Mimika sudah bisa swasembada telur ayam ras, tidak perlu lagi mendatangkan telur dari luar. Tadinya, sektor peternakan babi sebagai salah satu sektor andalan bagi masyarakat Mimika, kini masih terpukur pasca terjadinya wabah penyakit African Swine Fever (ASF) sehingga ternak babi warga pada mati dalam jumlah yang sangat banyak.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika selaku Lembaga Legislatif, bertugas mengawasi jalannya pembangunan di Kabupaten Mimika oleh Eksekutif sehingga pemerataan pada  semua sektor pembangunan berjalan dengan baik. DPRD juga menjadi pembuat peraturan daerah (Perda), demi mendukung pembangunan daerah dan mengetuk palu APBD Mimika yang jadi salah satu kabupaten dengan APBD terbesar di Indonesia. Gedung DPRD yang dibangun dengan megah dengan konsep Rumah Adat Honai juga berdiri dengan megah yang sebentar lagi akan berganti orang.

Pada penyambutan HUT RI ke-79 tahun ini, Kabupaten Mimika diwarnai dengan aneka warna umbul-umbul, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Tentu saja juga dengan Bendera Merah Putih berkibar sebagai pemersatu Bangsa Indonesia. Berbagai lomba digelar, sehingga gaung kemerdekaan yang direbut para pahlawan dan pendahulu Bangsa Indonesia dengan daerah dan air mata, bisa dirasakan dan diekpresikan dengan bebas.

Pada HUT RI ke-79 ini, masih banyak hal yang harus diperhatikan dan dibangun sehingga penduduk Mimika sebanyak 300 ribu jiwa semakin Sejahtera terutama bagi masyarakat asli Orang Papua, aman dan bermartabat sesuai dengan Motto Kabupaten Mimika “Eme Neme Yauware” yang bermakna Bersatu, Bersaudara Kita Membangun Tanah Mimika”.

Tanggung jawab membangun Mimika yang kita cintai ini tidak hanya terletak di Pundak Pemkab Mimika dan DPRD Mimika, namun dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari semua stakeholder. Mimika butuh orang-orang yang berdedikasi, berintegritas, toleran sehingga visi Mimika Jadi Pusat Jasa dan Industri ke depan bisa terwujud sesuai dengan Rencana Pembangunan Menengah dan Jangka Panjang (RPMJP).

Mimika yang dijuluki sebagai Miniatur atau Mininya Indonesia oleh Almarhum Bapak Klemen Tinal, SE MM karena dihuni oleh semua suku yang ada di Indonesia bahkan dari berbagai belahan dunia, hidup rukun dalam wadah Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna “Biar Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu” dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia” yang kita cintai ini.

Demikian juga sinergi antara TNI dan Polri serta Pemerintah dan swasta terus terjalin, sehingga dalam situasi apapun ketiga unsur ini bisa bekerjasama, dalam mengatasi setiap permasalahan dan target pembangunan yang ingin dicapai. Akhirnya Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 Tahun 2024. Nusantara Baru, Indonesia Maju, Eme Neme Yauware. Amole, Nimaowitimi, Saipa. Salam Papua, Media Kritis, Objektif, Akrab, Bermartabat.

Penulis: Sampe P Sianturi

Pemiimpin Redaksi Salampapua.com

Penulisan Feature ini Bekerjasama Dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika