SALAM PAPUA (TIMIKA) – Usaha tim sepak bola putra tim Papua Pegunungan di PON XXI Aceh-Sumut terhenti setelah dikalahkan tim Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui drama adu penalti dengan skor akhir 5-6 pada babak 8 besar yang digelar di stadion Harapan Bangsa, Aceh, Jumat sore (13/9/2024).

Saat pertandingan, tim Papua Pegunungan awalnya tertinggal 0-1 di babak pertama melalui pemain tim Kalsel Muhammad Said di menit ke-14. Tim Papua Pegunungan kemudian dapat menyamakan kedudukan 1-1 di menit ke-59 pada babak kedua melalui gol yang diciptakan Bahari Kurniawan. Skor tetap 1-1 hingga babak kedua berakhir.

Pertandingan kemudian dilanjutkan dengan tambahan waktu 2x15 menit, namun tidak ada satu pun gol yang tercipta di babak tambahan ini, hingga akhirnya pemenang pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti. Sayangnya, Yulius Msen, salah satu dari 5 pemain Papua Pegunungan yang didapuk menjadi algojo pada drama adu penalti ini tidak mampu mencetak gol setelah tendangannya dapat digagalkan kiper Kalsel. Hasil akhir pertandingan pun 1(4)-1(5) untuk kemenangan tim Kalsel dan memastikan diri melaju ke babak semifinal PON XXI.

Ketua Asprov PSSI Papua Pegunungan, Letkol Cpn Athenius Murip,S.H,M.H mengungkapkan bahwa dirinya datang dari Wamena ke Aceh untuk menyaksikan secara langsung salah satunya pertandingan Papua Pegunungan Vs Kalsel pada PON XXI.

Menurut Athen, kualitas permainan tim sepak bola putra Papua Pegunungan sangat bagus dan sangat menghibur. Hanya saja keberuntungan belum memihak kepada tim Papua Pegunungan.

“Saya menyaksikan langsung bagaimana perjuangan anak-anak kita. Memang jujur saya katakan, kualitas permainan Papua Pegunungan ini bagus sekali seperti Timnas yang bermain. Permainan mereka sangat menghibur masyarakat Indonesia. Hanya keberuntungan belum memihak kepada kami sehingga pertandingan yang berujung dengan adu penalti dan dimenangkan oleh tim Kalsel,” ujar Athen kepada salampapua.com melalui sambungan telepon, Sabtu (14/9/2024).

Athen mengungkapkan, sebuah keberhasilan luar biasa yang dicapai tim sepak bola putra dari Papua Pegunungan, sebuah provinsi yang baru terbentuk, namun dapat langsung turut serta di PON dan menembus hingga ke babak 8 besar. Ini bukan hal yang gampang. Bahkan, tim Papua Pegunungan mampu menyingkirkan juara bertahan, sesama tim asal Tanah Papua, yakni tim Papua induk.

“Kami dari Asprov PSSI Papua Pegunungan memberikan apresiasi kepada anak-anak kami para pemain, official dan manajemen yang telah bahu membahu mengangkat nama baik sepak bola Papua Pegunungan, dengan prestasi hingga sejauh ini. Ini adalah kebanggaan tersendiri yang telah ditorehkan oleh tim sepak bola putra Papua Pegunungan. Kepada seluruh masyarakat Papua dan khususnya masyarakat Papua Pegunungan dengan 8 Kabupaten di dalamnya, Ketua dan seluruh jajaran pengurus Asprov PSSI Papua Pegunungan menyampaikan permohonan maaf belum dapat memberikan lebih atas harapan masyarakat di PON XXI kali ini, khususnya melalui tim sepak bola putra,” tuturnya.

Di samping itu, Dia menyampaikan apresiasi atas prestasi yang dicapai tim sepak bola putri Papua Pegunungan yang meraih Medali Perunggu pada PON XXI.

“Puji Tuhan, tadi pagi, tim sepak bola putri Papua Pegunungan berhasil meraih Medali Perunggu atau peringkat 3 PON XXI setelah menumbangkan tim putri Bangka Belitung,” tutupnya.

Penulis/Editor: Jimmy