SALAM PAPUA (TIMIKA) - Masyarakat Mimika, khususnya
yang berdomisili di Irigasi mengaku geram melihat prilaku beberapa sopir truk
pengangkut pasir, yang mengendarai truk dengan kecepatan tinggi dan
ugal-ugalan.
Karena hal itu, warga meminta agar kepolisian
harus tindak tegas seluruh sopir truk, sehingga bisa mentaati aturan lalulintas
dan menjaga keselamatan pengguna jalan lainnya. Menurut warga, perilaku sopir
truk tidak bisa dikendalikan hanya dengan sosialisasi atau peringatan, akan
tetapi harus ditilang dan dihukum.
"Tiap hari, ada banyak truk pengangkut pasir yang
lewat. Sopirnya seperti tidak punya aturan, selalu ugal-ugalan. Beberapa hari
lalu ada pengendara sepeda motor yang disenggol, tapi truk itu lari
terus," ungkap warga Irigasi, Warda kepada Salampapua.com, Kamis
(17/10/2024).
Hal yang sama juga dikeluhkan Safitri yang juga warga
Irigasi. Disampaikan, bahwa selain ugal-ugalan, truk yang melintas sangat
mencemari lingkungan dengan tebaran pasir dan debu.
"Etalase jualan saya tiap saat digerogoti debu.
Harusnya truk pasir itu ada terpal yang tutup, supaya debu pasirnya tidak tidak
terbang ke mana-mana," ujar pedagang sembako ini.
Sementara itu seoran penjual sayur keliling mengaku,
pernah disenggol truk saat hendak berhenti di lampu merah Irigasi. Pada 2
Oktober 2024 penjual sayur yang tidak ingin namanya disebut ini, hendak
berhenti di lampu merah Irigasi. Kemudian secara tiba-tiba truk pengangkut
pasir menyenggol keranjang sayurnya dan sengaja menghimpit beberapa sepeda
motor dan mobil yang saat itu berhenti.
"Jualan saya jatuh, karena disenggol truk yang terobos
lampu merah dari arah SP 2 ke Timika Pasar Sentral. Bukan hanya saya disenggol,
ada juga sepeda motor dan mobil lainnya dihimpit," katanya.
Sebelumnya saat diwawancarai pada 14 Oktober 2024, Kepala
Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polres Mimika, AKP Boby Pratama mengimbau,
seluruh truk pengangkut pasir harus kenakan penutup agar material pasir dan
batu tidak berjatuhan pada badan jalan. Selain menghindari hal itu, setiap truk
wajib menutup muatannya, agar debu tidak mencemari lingkungan dan pengguna
jalan lainnya.
"Sebetulnya sudah beberapa kali kami tilang dan berikan
teguran, tapi nyatanya saat ini masih banyak. Saya imbau supaya harus kenakan
terpal untuk tutup muatannya," tegas AKP Boby.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi