SALAM PAPUA (TIMIKA) - Institut Teknologi Bandung
(ITB) melalui Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa ITB) memberikan penghargaan
kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) atas komitmen dan kontribusi aktif dalam
kemahasiswaan ITB mencakup pemberian beasiswa, rekrutmen lulusan, kompetisi dan
ajang prestasi, serta pengembangan karakter mahasiswa.
Penghargaan diserahkan Direktur Ditmawa ITB, D.Arch. G.
Prasetyo Adhitama,S.Sn,M.Sn. kepada manajemen PTFI yang diwakili Senior Vice
President (SVP) Geo Engineering & Environmental PTFI, Ardhin Yuniar, yang
diselenggarakan di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).
Wakil Rektor ITB Bidang Administrasi dan Kemahasiswaan,
Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring,M.Eng menyampaikan apresiasi dari pihak ITB kepada
PTFI dan mitra lain yang turut hadir saat menerima penghargaan.
“Diharapkan partisipasi dunia usaha dalam pengembangan
pendidikan seperti yang dilakukan para mitra termasuk PTFI terus meningkat dalam
mendukung upaya ITB dan perguruan-perguruan tinggi Indonesia lainnya mencetak
generasi emas masa depan,” ujarnya.
Sementara SVP Geo Engineering & Environmental PTFI
Ardhin Yuniar mengatakan bahwa Freeport Indonesia memiliki komitmen
berkelanjutan dalam investasi sosial salah satunya dalam bidang pendidikan. Dari
total investasi sosial PTFI sebesar 122 juta dolar AS di tahun 2023, sebanyak 30
persen di antaranya dialokasikan untuk program-program pendidikan.
Dalam 30 tahun terakhir, PTFI sudah menginvestasikan sekitar
2,1 miliar dolar AS dan menganggarkan lebih dari 100 juta dolar AS per tahun
untuk investasi sosialnya hingga tahun 2041.
“Pelaksanaan program pendidikan merupakan realisasi komitmen
PTFI dalam berkarya untuk negeri, mewujudkan cita-cita Indonesia Emas tahun
2045,” kata Ardhin.
Ia menjelaskan, kemitraan dengan ITB ini berawal saat Presiden
Direktur PTFI Tony Wenas pada Oktober 2022 bersama Chief Executive Officer (CEO)
Freeport-McMoRan saat itu Richard C. Adkerson, mendampingi Menteri
Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengunjungi tujuh
perguruan tinggi di Indonesia termasuk ITB.
Pada kunjungan tersebut, PTFI berkomitmen memberikan bantuan
dana langsung sebesar Rp 5 juta untuk 50 mahasiswa, bantuan beasiswa bagi 10
mahasiswa S1 terpilih hingga mereka lulus, serta bantuan dana penelitian
sebesar Rp 1,5 Miliar.
Dukungan kemitraan serupa juga dijalin PTFI dengan
Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi
10 November Surabaya (ITS), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas
Cenderawasih (Uncen), dan STIE Port Numbay.
“Kemitraan dengan perguruan-perguruan tinggi ini, adalah
salah satu bentuk investasi sosial PTFI di bidang pendidikan. Kami telah lama menjalankan
berbagai program khususnya mendukung pengembangan generasi muda yang berasal
dari wilayah di sekitar kegiatan operasional PTFI di Mimika, Papua Tengah,” tambahnya.
Berdasarkan data PTFI, saat ini tercatat lebih dari 1.100
anak Papua sedang menempuh pendidikan di dalam dan luar negeri melalui beasiswa
PTFI mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Lebih dari 1.700
siswa lainnya juga sedang menempuh studi di lima asrama yang dikelola PTFI di
Papua. Selain itu, melalui program vokasi, magang dan Papuan Bridge Program
di Institut Pertambangan Nemangkawi lebih dari 4.000 siswa telah mendapat
pelatihan di mana lebih dari 90 persen pesertanya adalah putra-putri asli Papua.
Editor: Jimmy