SALAM PAPUA (TIMIKA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Timika berharap, kurang lebih sebanyak 3.000 pelanggan pascabayar lakukan migrasi ke pengguna prabayar atau token listrik.

Manager PLN UP3 Timika, Parmonangan Andreas Sitorus melalui Senior Officer Performance Assistant to Manager, Lamek Metusalak Ronsumbre menjelaskan, pada tahun 2025 ini kurang lebih ada 3.000 pelanggan PLN pengguna pascabayar.

Sehingga dirinya berharap 3.000 pelanggan ini lakukan migrasi ke pengguna prabayar, yang dianggap lebih mudah dan efektif dalam penggunaannya.

“Ada sekitar 3.000 pelanggan yang masih menggunakan layanan pascabayar. Ke-3.000 pelanggan ini lebih banyak di wilayah Kota Timika, karena di kampung-kampung kita sudah memasangkan listik prabayar, atau yang menggunakan token listrik,” ujarnya, Selasa (7/1/2025).

Menurutnya, penggunaan prabayar lebih bisa dikontrol oleh pengguna, di mana pemakaiannya dapat disesuaikan dengan pulsa yang dibeli. Apalagi kata Lamek, penggunaan listrik prabayar lebih menguntungkan saat ini karena adanya diskon 50 persen.

“Tidak menutup kemungkinan dengan kepemimpinan presiden baru, program awal tahun ini bisa saja terus di jalan hingga 5 tahun ke depan. Jadi pelanggan prabayar lebih untuk di dua bulan pertama, karena apa, mereka bisa menyimpan kWhnya,” jelas Lamek.

Ia mengungkapkan, untuk berpindah atau migrasi dari pascabayar ke prabayar tidak dikenakan biaya sama sekali. Pelanggan hanya perlu melakukan pelaporan dan petugas akan melakukan perpindahan.

“Untuk perpindahaan tidak ada biaya sama sekali, namun memang kalau lakukan perpindahan pelanggan harus langsung mengisi pulsa listriknya. Dan juga membayar sisa penggunaan dari listrik pascabayar,” ungkapnya.

Lemak menambahkan, proses pelaporan PLN bisa lebih cepat dengan menggunakan aplikasi PLN mobile, bahkan pelaporan terkait penggunaan juga akan cepat diproses.

“Masyarakat bisa menggunakan PLN mobile untuk melakukan pelaporan apapun. Bahkan pelaporan tersebut akan sangat cepat ditindak lanjuti, karena langsung masuk di program terpusat,” tutupnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi