SALAM PAPUA (TIMIKA) – Harapan warga pedalaman Mimika untuk mendapatkan akses transportasi udara yang terjangkau akhirnya terjawab. Dinas Perhubungan (Dishub) Mimika resmi merilis jadwal dan tarif subsidi penerbangan perintis bagi masyarakat di wilayah terpencil dengan pesawat PAC-750 XL Registrasi PK-SNU.

Program ini menyasar lima rute utama dengan harga tiket yang telah disubsidi secara signifikan oleh pemerintah. Rute-rute tersebut meliputi Timika – Alama, Jita, Jila, Tsinga, dan Kokonao, dengan jadwal penerbangan yang bervariasi setiap pekannya.

Berikut rincian rute, harga, dan jadwal penerbangan subsidi: Timika – Alama

Tarif: Rp 285.000, Jadwal: Selasa, Kamis, Sabtu. Timika – Jita, tarif: Rp 391.000

Jadwal: Rabu, Kamis, Timika – Jila, tarif: Rp 234.000, Jadwal: Senin, Rabu, Jumat, Sabtu.

Timika – Tsinga, Tarif: Rp 187.000, Jadwal: Senin, Selasa, Jumat. Timika – Kokonao, tarif: Rp 242.000, jadwal: Senin.

Dishub Mimika juga menyampaikan bahwa jadwal bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu, tergantung pada kondisi operasional pesawat.

Ketua Tim Peduli Pelayanan Subsidi, Esau Dolame, menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan program ini. Ia menyebut subsidi ini sangat meringankan beban masyarakat yang selama ini hanya bergantung pada transportasi udara untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan.

“Kami sangat terbantu dengan penerbangan subsidi ini. Selama ini kami tidak punya jalan darat, dan satu-satunya akses hanya melalui udara,” ujar Esau.

Ia mengungkapkan, sebelum adanya subsidi, warga terpaksa menyewa helikopter dengan harga sewa yang sangat tinggi mencapai puluhan juta rupiah per penerbangan. Kini, dengan tarif ratusan ribu, masyarakat bisa bolak-balik ke Timika tanpa harus menjual harta benda.

“Dulu kami harus carter heli kalau ada kebutuhan mendesak. Tapi sekarang, berkat program ini, kami bisa bernapas lebih lega,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dishub menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan subsidi ke wilayah lain yang belum terjangkau, seperti Arwanop dan Kapiraya, yang kini masih dalam proses lelang kontrak maskapai.

Laporan: Evita

Editor: Sianturi