SALAM PAPUA (NABIRE) – Gubernur Papua Tengah Meki
Fritz Nawipa menanggapi terkait pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Tengah tahun 2025 yang sempat
menurun hingga minus 25 persen, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor
Gubernur Papua Tengah, Nabire, Kamis (5/6/2025).
Gubernur Meki Nawipa mengatakan bahwa berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) Papua, pertumbuhan ekonomi Papua Tengah tahun 2025 mengalami
penurunan 25 persen. Hal ini disebabkan oleh turunnya pendapatan daerah dari PT
Freeport Indonesia (PTFI) yang mengelola hasil tambang di wilayah Provinsi
Papua Tengah, tepatnya di Kabupaten Mimika.
Pasalnya, berdasarkan data BPS bahwa pendapatan terbesar
Provinsi Papua Tengah adalah dari sektor pertambangan yang dikelola oleh PTFI
sebesar 73 persen.
Dalam hal ini, melalui Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi
Daerah yang digelar secara daring, pada Kamis (5/6/2025), yang turut dihadiri manajemen
PTFI, diungkapkan bahwa menurunnya pendapatan dari sektor tambang lantaran izin
ekspor PTFI sempat dicabut pada November 2024. Hal ini sekaligus berpengaruh
pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua Tengah.
Namun, berdasarkan data dari BPS, pendapatan daerah dari
sektor pertanian, perikanan, dan konstruksi justru mengalami kenaikan 2,35
persen.
“Jadi pendapatan terbesar Papua Tengah itu dari sektor
tambang yang dikelola PTFI. Dalam hal ini, penerimaan daerah dari PTFI tahun
ini menurun, atas pengakuan dari pihak PTFI, lantaran izin ekspor PTFI sempat
dicabut pada November 2024. Dan penurunan penerimaan daerah dari PTFI ini akan
terjadi hingga akhir tahun 2025 ini. Namun hal positifnya, justru dari sektor
lainnya, pendapatan daerah naik 2,35 persen. Dengan hasil ini, BPS justru
memuji bahwa pemerintah bekerja dengan baik (karena pendapatan daerah dari
sektor non tambang yang naik),” ungkap Gubernur Meki Nawipa dalam konferensi pers,
Kamis (5/6/2025).
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Pj Sekda Papua
Tengah, Silwanus Sumule menambahkan, walaupun mengalami penurunan penerimaan
daerah dari sektor tambang, namun di sektor lainnya naik sebesar 2,35 persen,
menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Papua Tengah di Triwulan pertama tahun 2025
ini berada di kondisi yang stabil.
Dirinya pun tak menampik terkait belanja Pemprov Papua
Tengah, yang sempat dikritik, belum optimal karena Pemprov Papua Tengah saat
ini sedang menyesuaikan program kerja daerah dengan Visi-Misi Gubernur dan
Wakil Gubernur Papua Tengah.
"Tapi percayalah dalam 1 atau 2 bulan ke depan, belanja
kita akan meningkat menyesuaikan dengan program-program kerja daerah yang disinkronkan
dengan Visi-Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah,” tuturnya.
Penulis/Editor: Jimmy